Mengulik Rangkaian Acara World Youth Day (WYD)




"WYD adalah sebuah life-changing event".

Ikut WYD itu pengalaman tak terlupakan..

Mungkin acaranya sama saja setiap WYD, tetapi entah bagaimana selalu ada spirit baru, hal baru, yang membuatnya menjadi selalu indah, meskipun mungkin kita mengalami situasi buruk.

Apa itu WYD?



World Youth Day adalah panggilan untuk semua orang, siapa saja, bahkan tidak hanya untuk orang muda. Siapapun boleh datang, bahkan termasuk yang bukan Katolik sekalipun. World Youth Day diinisiasi oleh Paus St. Yohanes Paulus II tahun 1985. Pada saat penyelenggaraan WYD untuk pertama kalinya pada tahun 1986, para Uskup diundang untuk mengatur jadwal tahunan peristiwa WYD diselenggarakan pada setiap Minggu Palma di Keuskupan mereka.

Penyelenggaraan WYD untuk tingkat Keuskupan sebenarnya dilaksanakan setiap tahun. Sedangkan penyelenggaraan WYD di tingkat internasional dilaksanakan setiap 2-3 tahun sekali di lokasi yang berbeda-beda. Informasi tentang penyelenggaran WYD dari waktu ke waktu dapat disimak di https://peziarahkatolikid.blogspot.com/2020/04/minggu-palma-dan-world-youth-day.html

WYD selalu memiliki daya tarik tersendiri bagi hadirnya kaum muda dari berbagai penjuru dunia. Sebagai catatan, pada tahun 1995, saat penutupan Misa World Youth Day di Filipina menghasilkan rekor sebagai jumlah orang terbesar yang berkumpul dalam sebuah kejadian atau peristiwa religius dengan lima (5) juta jiwa. Rekor ini kemudian dipatahkan ketika terdapat enam (6) juta jiwa mendatangi Misa akbar yang diadakan terbuka dari Paus Fransiskus 20 tahun setelahnya, yang juga diadakan di Filipina.

Apa Sajakah Acara di dalam World Youth Day?



Pra-WYD:

Sebelum WYD resmi digelar, biasanya para peziarah muda diberikan kesempatan untuk mengalami live in di paroki-paroki atau keuskupan-keuskupan di sekitar keuskupan penyelenggara. Biasanya waktu untuk live-in adalah sekitar satu minggu, dan para peziarah muda biasanya akan berkegiatan bersama dengan orang muda dan umat di paroki yang menerima mereka. Ragam acaranya pun bervariasi, bisa berbentuk acara budaya, jalan-jalan, kuliner, Misa atau ibadat bareng, atau acara lainnya. Rangkaian momentum live-in ini menjadi salah satu hal yang tentu saja makin menguatkan identitas Kekatolikan kita. Kita bisa punya keluarga lain di belahan bumi lainnya.

Acara Puncak WYD:

Setelah didahului rangkaian acara live in pada minggu sebelumnya, selanjutnya kita pun memasuki minggu berikutnya, yakni puncak dari rangkaian acara WYD.

1. Misa Pembukaan:

Setiap WYD selalu akan didahului dengan Misa Pembukaan yang dipimpin Uskup dari Keuskupan penyelenggara WYD. Sebagai contoh, pada waktu penyelenggaraan WYD 2013 di Rio de Janeiro, penyelenggaranya adalah Keuskupan Agung Rio de Janeiro. Oleh sebab itu, Misa Pembukaannya ketika itu dipimpin oleh Dom Orani João Tempesta, O.Cist., Uskup Agung Metropolitan Rio de Janeiro (kini: Kardinal Orani João Tempesta, O.Cist.). Demikian pula sewaktu penyelenggaran WYD di Krakow, Misa Pembukaan WYD dipimpin oleh H.E. StanisÅ‚aw Cardinal Dziwisz, Uskup Agung Krakow ketika itu.

2. Penyambutan Paus:

Beberapa hari berikutnya semua peziarah akan berkumpul lagi untuk menyambut Paus. Momen ini pasti akan selalu ramai dan riuh. Dalam upacara penyambutan Paus, selain biasanya Paus akan menaiki popemobile, setiap negara akan memiliki tradisi masing-masing dalam seremoni ini. Misalnya, ketika di Krakow, upacara penyambutan Paus dilakukan dengan seremoni Paus Fransiskus menaiki trem.

3. Misa dan Katekese Harian:

Selama penyelenggaraan WYD, setiap harinya di paroki tempat para peziarah muda tinggal akan ada Katekese dan Misa pada pagi harinya yang dipimpin oleh seorang Uskup. Untuk tempat tinggal para peziarah, pembagian lokasi tinggal akan dikategorikan sesuai bahasa kita. Misalnya, orang Indonesia pasti akan masuk ke kawasan tempat tinggal yang kategorinya Bahasa Inggris. Oleh karena itu, ketika tinggal selama WYD, kita akan berkesempatan bertemu para peziarah dari negara-negara lain yang dikategorikan dalam Bahasa Inggris. Dan, kalau beruntung, akan memperoleh uskup-uskup yang keren.

4. Jalan Salib Akbar:

Setelah Penyambutan Paus, sehari sesudahnya, biasanya akan diselenggarakan Jalan Salib Akbar bersama dengan Paus. Sekali lagi, tiap negara punya cara masing-masing untuk membuat Jalan Salib ini. Ada yang membuat seperti karnaval dan drama sekaligus. Di akhir Jalan Salib ini, Paus biasanya akan memberikan refleksinya bagi para peziarah.

5. Youth Festival dan Ragam Acara Menarik Lainnya:

Sepanjang waktu penyelenggaraan WYD akan banyak sekali event-event rohani untuk orang muda. Jadi, kuncinya kita perlu memperhatikan jadwal dengan baik. Jika memungkinkan, kunjungilah dan booth-booth rohani dan booth-booth panggilan yang akan menyajikan beragam informasi (dan juga souvenir menarik hehehe..). Carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang berbagai acara sepanjang WYD. Biasanya di sela-sela WYD, juga akan ada eksposisi relikwi para kudus, meskipun bukan merupakan acara utama WYD. Contohnya, ketika WYD Krakow, saya pernah tidak sengaja datang dan melihat relikwi Beato Pier Giorgio Frassati dan St. Theresia dari Kanak-Kanak Yesus. Acara lain yang juga menarik, biasanya selama WYD juga akan ada festival musik.

6. Pengakuan Dosa:

Sebagai sebuah peziarahan, WYD tidak bisa lepas dari momen rekonsiliasi. Maka, tidak heran, setiap WYD pasti akan ada sebuah lokasi yang dikhususkan untuk penerimaan Sakramen Pengakuan Dosa. Biasanya akan dibuat semacam taman atau tanah lapang yang dikhususkan bagi para peziarah muda yang hendak mengaku dosa. Para peziarah pun bisa memilih bahasa yang bisa mereka gunakan dari bahasa-bahasa resmi WYD, seperti Bahasa Inggris, Spanyol, Portugis, Prancis, Italia.

7. Pilgrimage Walk & Vigil:

Sehari sebelum hari terakhir, semua peziarah akan melakukan yang namanya "Pilgrimage Walk", yakni tradisi berjalan bersama menuju lokasi tempat Misa Penutupan. Biasanya jarak perjalanan ini bisa belasan kilometer jauhnya. Waktu perjalanan disediakan sejak pagi hingga sore. Momentum yang begitu seru karena berjalan dalam situasi yang begitu ramai bersama para peziarah lain dari berbagai belahan dunia. Ritme perjalanan tentu bisa diatur sendiri. Bila capek ya tinggal istirahat. Yang jelas, perlu diusahakan agar bisa tiba di lokasi tujuan sebelum sore hari karena pada sorenya akan dilaksanakan Vigil bersama dengan Paus. Momentum ini juga salah satu yang selalu ditunggu-tunggu oleh para peziarah.

Vigil bersama Paus biasanya akan diisi dengan refleksi oleh Paus, dilanjutkan dengan Adorasi Sakramen Mahakudus, dan diakhiri dengan Berkat Sakramen Mahakudus oleh Paus. Perpaduan momen kolosal dan spiritual ini kerap menghadirkan haru bagi para peziarah dan tentu saja begitu membekas.

Usai Vigil, biasanya para peziarah akan dihibur festival musik hingga tengah malam. Pada malam ini, semua peziarah akan kita tidur bersama beralaskan rumput atau tanah dan beratapkan bintang di lokasi itu, sambil menunggu Puncak WYD, yakni Misa Penutupan dengan Paus.

7. Misa Perutusan WYD:

Nah, di hari terakhir, yang biasanya akan selalu jatuh pada hari Minggu, para peziarah akan berkesempatan untuk merayakan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Paus bersama dengan ratusan ribu atau jutaan pilgrims lainnya. Jangan dibayangkan situasi Misa Akbar ini seperti ketika ada kesempatan nonton konser musik yang kemudian rusuh ya. Misa Akbar di WYD, entah bagaimana, khidmat banget. Orang-orang muda yang biasanya suka ngobrol saat Misa jadi lebih khusyuk dan khidmat. Pengalaman pribadi saya ketika mengikuti WYD di Rio de Janeiro, saking khidmatnya Perayaan Ekaristi Akbar itu yang diselenggarakan di Pantai Copacabana yang terkenal itu, deburan ombak di Pantai Copacabana itu menjadi sangat jelas terdengar.

Perayaan Ekaristi ini merupakan tonggak akhir dari rangkaian peziarahan di WYD. Melalui Perayaan Ekaristi ini Paus kemudian mengutus kita, dan tentu saja akan mengumumkan dimana WYD selanjutnya akan diselenggarakan.

Semoga kita, mendapatkan kesempatan, untuk mengikuti peziarahan WYD ini, suatu momen ziarah yang begitu berkesan, sehingga saya pribadi menyebutnya, "Mukjizat Kristus Abad Ini!". Amin.




Sumber:
Cerita @willemturpijn dan editor oleh @williamcahyawan


Comments

Popular posts from this blog

Misteri 153 Ikan dalam Penampakan Yesus

Ternyata Ini Lho 7 Hal di Balik Hari Komunikasi Sedunia oleh Gereja!

Mengenal Pesta Stigmata St. Fransiskus Asisi yang Dirayakan Hari Ini