Minggu Palma dan Hari Orang Muda
Gereja semesta telah memasuki Masa Pekan Suci, sebuah masa liturgi yang secara khusus merefleksikan Karya Penyelamatan Allah melalui Putra-Nya, dan Masa Pekan Suci ini tentu saja identik dengan Salib.
Minggu Palma dan World Youth Day
"Pembuka gerbang" Masa Pekan Suci adalah Hari Minggu Palma. Kita semua tahu bahwa dalam Perayaan Ekaristi Minggu Palma kita mengenangkan Kristus yang memasuki kota Yerusalem dengan menunggang sebuah keledai muda dan disambut dengan riuh oleh penduduk kota Yerusalem yang mengelu-elukannya sebagai “Anak Daud” sambal melambai-lambaikan daun palma dan ranting-ranting daun lainnya. Masuknya Kristus ke dalam kota Yerusalem tak lain dan tak bukan adalah untuk menjalankan Karya Penyelamatan Allah melalui sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya.
Dalam tradisi Gereja, Minggu Palma sebenarnya juga menjadi momen Youth Day (Hari Orang Muda/Peziarahan Orang Muda) pada tingkat Keuskupan.

“Ziarah Orang Muda bersama Paus” ini merupakan warisan yang begitu berharga dari Paus St. Yohanes Paulus II “Yang Agung”. Beliau menginisiasinya di era 1980-an dan hingga kini terus-menerus dirayakan dan menjadi salah satu tanda nyata bahwa Gereja senantiasa berziarah bersama orang muda.
World Youth Day sendiri memiliki 2 (dua) simbol resmi, yakni Salib World Youth Day dan Icon Maria. Dalam tradisinya, pada saat Minggu Palma, Paus akan mempercayakan Salib World Youth Day kepada delegasi orang muda, khususnya yang akan menjadi tuan rumah penyelenggara World Youth Day berikutnya untuk memulai Peziarahan Salib World Youth Day bersama orang muda.
Penundaan Penyerahan Salib World Youth Day
Sebelum Berkat Penutup Perayaan Ekaristi Minggu Palma, 5 April 2020, Paus Fransiskus memberikan pengumuman berikut:
"Saudara dan saudari, saya ingin mengajak semua bersama-sama terlibat dalam komunikasi sosial. Secara khusus, kepada semua anak muda di seluruh dunia yang merayakan World Youth Day di tingkat Keuskupan. Hari ini, penyerahan tongkat estafet acara World Youth Day dari Panama menuju Lisbon, sebagai tempat penyelenggaran selanjutnya, harus ditunda menjadi tanggal 22 November 2020, pada Hari Raya Kristus Semesta Alam..."
"Menunggu momen tersebut, saya mengajak seluruh anak muda untuk menumbuhkan dan menjadi saksi mata dari harapan, tindakan belas kasih, dan solidaritas kepada semua orang yang membutuhkan di kala situasi sulit..."
Pandemik Corona Virus yang menyerang sebagian besar belahan dunia, khususnya Italia, tentu menyulitkan bagi penyelenggaraan peristiwa Penyerahan Salib World Youth Day kepada delegasi orang muda dari Lisbon, Portugal, yang akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan World Youth Day selanjutnya pada 2022 mendatang.
Sejarah di balik Salib World Youth Day
Hadirnya Salib World Youth Day ini bukan tiba-tiba belaka. Ternyata ada momen mendalam di balik Salib yang hingga hari ini telah menyapa jutaan orang muda di seluruh dunia, dari berbagai negara, di berbagai benua, dalam kurun waktu lebih dari 35 tahun.
Salib ini dikenal dengan sebutan "Salib Tahun Suci", "Salib Yubileum", "Salib WYD", "Salib Peziarah". Banyak yang menyebutnya "Salib Orang Muda" karena diberikan kepada orang-orang muda untuk membawa Salib ini ke seluruh dunia
Kehadiran Salib ini bermula pada Tahun Suci Penebusan (1983-1984) ketika Paus St. Yohanes Paulus II menginginkan ada salib –simbol iman kita– di dekat altar utama di Basilika Santo Petrus sehingga dapat dilihat oleh semua orang. Jadilah sebuah salib kayu besar, setinggi 3,8 meter, ditempatkan di sana sesuai dengan keinginan Bapa Suci.
Pada akhir Tahun Suci tersebut, yang memperingati 1950 tahun peristiwa Sengsara Yesus, setelah Paus menutup Pintu Suci, ia mempercayakan Salib itu kepada orang muda sedunia, yang diwakili oleh orang-orang muda dari Pusat Pemuda San Lorenzo di Roma. Kata-katanya pada kesempatan itu adalah:
"Orang-orang muda terkasih, pada akhir Tahun Suci, saya mempercayakan kepada Anda tanda Tahun Yubileum ini: Salib Kristus! Bawalah itu ke seluruh dunia sebagai simbol kasih Kristus bagi kemanusiaan, dan nyatakan kepada semua orang bahwa itu adalah hanya di dalam Kristus, yang mati dan bangkit dari kematian, keselamatan dan penebusan dapat ditemukan"
(Roma, 22 April 1984).
Para pemuda itu menanggapi permintaan Bapa Suci. Mereka membawanya ke Pusat Pemuda San Lorenzo di sebelah Lapangan Santo Petrus, dan ini akan menjadi "rumahnya" ketika tidak ada perjalanan ziarah di seluruh dunia.
Mengulik Latar Belakang Inisiasi World Youth Day
Masih terkait dengan Tahun Suci Penebusan pada 1983-1984. Salah satu kegiatan yang diputuskan oleh Paus St. Yohanes Paulus II ketika itu adalah menyelenggarakan pertemuan kaum muda pada Minggu Palma. Panitia penyelenggara sedianya hanya mengharapkan kehadiran sekitar 60.000 peserta orang muda. Tapi nyatanya? Sekitar 250.000 orang muda datang memenuhi undangan Paus yang mencintai dan dicintai orang muda ini! Jangan lupa bahwa ketika itu belum ada fasilitas dan teknologi secanggih sekarang ya..
Selanjutnya, pada 1985, PBB memproklamirkan tahun tersebut menjadi Tahun Orang Muda Internasional. Paus St. Yohanes Paulus II merasa bahwa perhatian Gereja terhadap generasi muda harus diketahui, dan karena itu, beliau tergerak untuk kembali mengundang kaum muda untuk datang ke Roma pada Minggu Palma. Sekali lagi responnya pun sangat luar biasa! Sekitar 300.000 orang muda hadir memenuhi undangan Paus! Mereka kemudian berkumpul di gereja-gereja di sekitar kota untuk mengikuti serangkaian doa dan katekese, dan kemudian mereka bertemu bersama di Lapangan Santo Petrus untuk mengambil bagian dalam upacara bersama Bapa Suci.
Setelah dua pertemuan ini, banyak orang bertanya-tanya mengapa ada tanggapan yang sangat besar dan apa yang dicari orang-orang muda. Pau St. Yohanes Paulus II ternyata telah memikirkannya, telah merasakannya. Beliau tahu bahwa kaum muda merasa perlu untuk bertemu bersama untuk berbagi pengalaman mereka, untuk mendengarkan kata-kata iman, untuk melihat masa depan bersama, dan untuk memperbaharui dan menegaskan komitmen mereka.
Oleh sebab itu, di penghujung 1985, Paus St. Yohanes Paulus II mengumumkan inisiasi “Hari Kaum Muda Sedunia – Peziarahan Orang Muda” (Youth Day), dan peristiwa tersebut akan dirayakan setiap tahunnya di tiap-tiap keuskupan. Paus pun menyebutkan satu hari untuk merayakan perayaan “Hari Kaum Muda” tersebut: Minggu Palem. Mengapa? Berikut penjelasan mendiang Paus St. Yohanes Paulus II kepada orang-orang muda:
“Tanggapan yang diberikan oleh Anda semua yang telah datang ke Roma untuk berziarah selama bertahun-tahun tepatnya untuk merayakan hari ini [...]. Apakah ini tidak berarti bahwa Anda sendiri sedang mencari Kristus di jantung misterinya? Anda mencarinya dalam kepenuhan kebenaran yang adalah Kristus sendiri dalam sejarah umat manusia”.
(Homili, 27 Maret 1988, Misa Minggu Palma, Hari Kaum Muda Sedunia ke-3)
World Youth Day: Peziarahan Orang Muda Sedunia dengan Pesan Kuat
Perayaan “Hari Orang Muda” di tingkat keuskupan segera diikuti oleh perayaan serupa pada tingkat internasional. Awalnya perayaan tersebut terjadi setiap dua tahun. Perayaan Youth Day pertama diadakan di tingkat keuskupan berlangsung pada 1986, dan selanjutnya World Youth Day pertama diadakan pada 1987 di di Buenos Aires, Argentina. Peristiwa ini rupanya juga merupakan sebuah pesan kuat kepada sebuah negara yang muncul dari kediktatoran. Dan, memang penyelenggaraan World Youth Day kerap memiliki pesan yang kuat kepada dunia, misalnya:
· World Youth Day ke-6 di CzÄ™stochowa, Polandia pada 1991 adalah pertemuan besar kaum muda pertama dari Eropa Timur dan Barat setelah jatuhnya Tembok Berlin. Berikutnya World Youth Day meninggalkan benua lama dan pergi ke Denver, Amerika Serikat (1993).
· World Youth Day di Manila, Filipina, pada 1995, terlepas dari kelangkaan sumber daya keuangan yang tersedia, World Youth Day ke-10 ini, dengan 5 juta peserta, ternyata merupakan pertemuan terbesar yang menjadi rekor dunia untuk jumlah terbesar orang yang berkumpul untuk satu acara keagamaan, sebuah rekor dunia yang baru dapat terlampaui ketika 6 juta orang menghadiri Perayaan Ekaristi yang dirayakan oleh Paus Fransiskus di Filipina 20 tahun kemudian.
· Lalu pada 1997, World Youth Day ke-12 di Paris, Prancis, memberikan pesan "revolusi Prancis" yang baru. Massa anak muda memenuhi jalan-jalan dan menyanyikan lagu tentang iman mereka, dan menunjukkan kehausan spiritual dan keinginan misionaris yang benar-benar menakjubkan.
· Pada Tahun Yubileum 2000, World Youth Day ke-15 diadakan di Roma. Paus St. Yohanes Paulus II, terlepas dari penyakitnya yang semakin parah, dengan gembira berbagi dalam masa kasih karunia yang menakjubkan ini dengan hampir dua juta orang muda yang rindu untuk berjumpa dengannya. Dia meminta seluruh peziarah muda yang hadir untuk menjadi "penjaga fajar".
· Pada 2002, dalam World Youth Day ke-17 yang diadakan di Toronto, Kanada, para peziarah muda digugah untuk menjadi “orang-orang pembawa Sabda Bahagia” yang datang untuk mewartakan Kristus di negara multikultural modern. Buah langsung dari World Youth Day ini adalah stasiun televisi “Salt + Light Television”.
· Selanjutnya pada 2005, tak lama setelah wafatnya Paus St. Yohanes Paulus II, Paus Benediktus XVI yang menjadi penerus Tahta Santo Petrus, memimpin World Youth Day ke-20 di Cologne, Jerman, negara asalnya. Pesannya terpusat pada Adorasi Ekaristi, sekaligus untuk mengingat kembali penghormatan kepada ketiga orang Majus yang relikwinya disimpan di katedral kota itu.
· Pada 2008, World Youth Day ke-23 diadakan di Sydney, Australia, yang disebut pula sebagai "Tanah Roh Kudus, sebuah benua yang baru dan jauh bagi banyak orang, tetapi World Youth Day akhirnya mendekatkannya dengan begitu banyak pemuda di belahan bumi selatan. World Youth Day ini membuahkan kelahiran jaringan sosial Katolik bernama Xt3.com yang dioperasikan oleh Keuskupan Agung Sydney. Nama “Xt3” sendiri bermakna "Kristus di Milenium Ketiga".
· Di tahun 2011, World Youth Day kembali lagi ke Spanyol, (sebelumnya pernah diselenggarakan pada 1989 di Santiago de Compostela, sebuah pusat kepercayaan terkenal di Eropa yang menarik banyak peziarah muda dari seluruh dunia). Pemilihan Madrid memberikan pesan sekaligus undangan bagi kaum muda Eropa untuk menemukan kembali nilai-nilai yang mendirikan Eropa. Peristiwa ini pun menampilkan keindahan negara yang kaya akan kesaksian sejarah, artistik, dan budaya dari tradisi panjang yang penuh dengan keyakinan. Selanjutnya, World Youth Day berturut-turut diselenggarakan di Rio de Janeiro, Brasil (2013), yang menjadi perjalanan luar negeri perdana Paus Fransiskus yang baru saja terpilih, dan kemudian Krakow, Polandia tahun 2016, serta di Panama, Amerika Tengah pada 2019.
· Dan selanjutnya, pada 2022 mendatang, World Youth Day akan diselenggarakan di Lisbon, Portugal. Apa pesan pentingnya?
“Dari Lisbon, pada abad ke-15 dan ke-16, sejumlah besar orang muda, termasuk banyak misionaris, berangkat ke tanah yang tidak dikenal, untuk membagikan pengalaman mereka tentang Yesus dengan orang dan bangsa-bangsa lain…”
(Pesan Paus Fransiskus untuk World Youth Day ke-35 pada 2020)
Melalui World Youth Day, pada hakikatnya, Gereja dan Paus hendak mengundang orang-orang muda untuk memberitakan Kristus tanpa rasa takut, bahkan di jantung kota metropolitan modern. Itulah sebabnya penyelenggaraan World Youth Day selalu berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain, dari suatu negara ke negara lain. Dengannya orang muda diajak untuk berziarah bersama Gereja dan Gembalanya.
Sumber:
Diolah oleh @willemturpijn dari laici.va dan berbagai sumber lain, editor oleh @williamcahyawan
Comments
Post a Comment