Mukjizat di tengah Bom Atom Hiroshima 76 tahun lalu!

Salah satu pemicu berakhirnya Perang Dunia II adalah peristiwa pemboman yang dialami Jepang. Tapi, siapa sangka, di tengah ledakan yang meluluhlantakkan kota-kota itu, terjadilah mukjizat! Mukjizat seperti apa? 

Mari kita ulas dalam Blog Peziarah terbaru...


Hari ini, Gereja semesta merayakan Pesta Transfigurasi. Sebuah perayaan liturgis yang mengenangkan kembali peristiwa Yesus yang berubah rupa dan menampakkan kemuliaanNya. Namun, sebuah peristiwa yang terjadi pada hari ini, tepat 76 tahun yang lalu, dapat menjadi bahan refleksi bagi kita tentang makna lebih dalam lagi dari Pesta Transfigurasi ini.

Pada 6 Agustus 1945, pukul 08.15 waktu Jepang, sebuah pesawat Amerika jenis B-29 bernama Enola Gay menjatuhkan sebuah bom atom di Hiroshima. Ini merupakan pertama kalinya bom atom digunakan dalam perang. 

Ledakan bom atom itu dengan segera menghancurkan kota Hiroshima. Lebih dari 100.000 orang seketika itu juga. Mereka musnah dalam situasi ini. 

Tak hanya itu, ribuan lainnya meninggal beberapa bulan kemudian akibat efek radiasi. Diduga serangan bom di Hiroshima ini menyebabkan sekitar 140.000 kematian pria, wanita, dan anak-anak yang sebagian besar adalah warga sipil. 

Akan tetapi, di tengah bencana kemanusiaan yang tragis ini, ternyata terjadilah sebuah mukjizat berikut ini...


1. Sebuah Gereja Tetap Berdiri Utuh!


Bom yang dahsyat di hari yang tragis itu meledak hanya setengah mil, atau sekitar 800 meter dari sebuah Gereja Katolik. Gereja itu adalah Gereja Our Lady's AssumptionJarak antara titik nol ledakan dengan gereja ini hanya sekitar delapan blok saja. Ajaibnya, gereja itu tetap berdiri dan praktis utuh, tidak seperti bangunan yang letaknya 3 (tiga) kali lebih jauh yang hancur total.


2. Ada 8 Jesuit Selamat!

Tidak hanya Gereja Our Lady's Assumption yang tetap berdiri dan utuh, mukjizat lainnya adalah 8 (delapan) orang Jesuit yang tinggal di gereja ini juga selamat! Para Yesuit ini tercatat dalam sejarah sebagai Delapan Hiroshima.

Berikut beberapa nama dari para Yesuit yang selamat dari ledakan bom tersebut, Hugo Lassalle, Hubert Schiffer, Wilhelm Kleinsorge, dan Hubert Cieslik. Ketika pagi jelang dan pada saat ledakan itu terjadi, mereka tengah berada di Pastoran Gereja Our Lady of the Assumption, salah satu dari sedikit bangunan yang tahan terhadap ledakan bom.

Pastor Cieslik bahkan menulis dalam buku hariannya bahwa mereka hanya menderita luka ringan dari jendela yang pecah – tetapi tidak mengalami akibat apapun dari ledakan energi atom yang dilepaskan.


3. Tak Sekedar Selamat!

Kedelapan Jesuit tersebut tidak sekedar selamat! 

Mereka bahkan dapat hidup sampai tua, tidak terpengaruh oleh radiasi yang, selama bulan-bulan dan tahun-tahun berikutnya, membunuh banyak orang yang selamat dari ledakan itu. 

Sebenarnya, para dokter yang merawat mereka sempat memperingatkan mereka bahwa mungkin akan ada bahaya radiasi yang mereka terima yang akan menghasilkan luka serius, serta penyakit, dan kematian dini.

Akan tetapi, diagnosis dokter itu tak pernah terjadi! Tak ada gangguan yang pernah terjadi.

Mereka bahkan telah diperiksa oleh lusinan dokter. Lebih dari 200 tes yang mereka jalani selama bertahun-tahun semuanya menunjukkan hasil negatif untuk keracunan radiasi.


4. Selamat dari Efek Ledakan Mengerikan



Bagaimana membayangkan betapa dahsyat dan mengerikannya ledakan bom di Hiroshima ini? Bayangkan terjadi sebuah ledakan dan dalam waktu sekejap langsung membunuh 86% orang dalam radius tertentu. 

Ledakan bom ini tidak hanya berefek membunuh pada saat itu saja. Jika kita selamat, kemungkinan besar kita akan terbunuh pula dalam beberapa bulan atau beberapa tahun setelahnya akibat efek dari radiasi bom tersebut.


5. Kesaksian Pastor Hubert Schiffer, SJ


Salah satu dari kedelapan orang yang selamat dari ledakan ini adalah Pastor Hubert Schiffer, SJ. Ketika peristiwa ini terjadi, yakni pada tanggal 6 Agustus 1945, ia berusia 30 tahun. 

Lalu bagaimana pengalaman Pastor Schiffer?

Pada pagi itu, Pastor Schiffer baru saja usai merayakan Misa Kudus Pesta Transfigurasi dan baru saja duduk untuk makan sarapan. Dan, terjadilah peristiwa ledakan mengerikan itu. 

“Tiba-tiba, ledakan memenuhi udara dengan satu ledakan petir. Sebuah kekuatan tak terlihat mengangkat saya dari kursi, melemparkan saya ke udara, mengguncang saya, memukul saya, memutar saya 'berputar-putar seperti daun di embusan angin musim gugur...." demikian ungkap beliau.


6. Berkat Menjalankan Pesan Fatima!

Pada tahun 1976 Pastor Schiffer menghadiri Kongres Ekaristi di Philadelphia dan menceritakan kisahnya. Dia menegaskan bahwa Yesuit lainnya masih hidup dan tanpa penyakit apapun.

Ketika ditanya mengapa ia dan rekan-rekannya selamat, Pastor Schiffer berkata,

"Kami percaya bahwa kami selamat karena kami menjalankan pesan Fatima. Kami tinggal dan berdoa Rosario setiap hari di rumah itu.”


Demikianlah Sobat Peziarah kisah mukjizat yang terjadi pada hari ini tepat 76 tahun yang lalu. Mukjizat serupa juga terjadi selang beberapa hari dari peristiwa ini. Hal tersebut terjadi di Nagasaki pada 8 Agustus 1945.

Dari peristiwa mukjizat ini, apa refleksimu tentang Pesta Transfigurasi Yesus ini, Sobat Peziarah?

(wlt)





Comments

Popular posts from this blog

Misteri 153 Ikan dalam Penampakan Yesus

Ternyata Ini Lho 7 Hal di Balik Hari Komunikasi Sedunia oleh Gereja!

Mengenal Pesta Stigmata St. Fransiskus Asisi yang Dirayakan Hari Ini