Apakah Bunda Maria Mengalami Penampakan dari Yesus yang Bangkit?

Terdapat sejumlah saksi atas Kebangkitan Yesus dalam Kitab Suci. Menariknya, di antara sejumlah saksi Kebangkitan Yesus dalam Kitab Suci, tidak terdapat nama Sang Bunda, yang mengikutiNya hingga ke Kalvari. 

Apakah artinya Bunda Maria tidak mengalami penampakan dari Yesus yang bangkit? 

Apakah artinya Bunda Maria memang tidak penting?

Mari kita ulas bersama dalam tulisan kali ini, Sobat Peziarah...




Kebangkitan Kristus yang kita rayakan dalam Hari Raya Paskah adalah sesuatu yang demikian penting dan mendasar bagi iman kita. Rasul Paulus sendiri berkata, "sebab  jika Kristus tidak sungguh bangkit, maka sia-sialah iman kita" (lih. 1Kor 15:17). Kehadiran sejumlah saksi atas Kebangkitan Yesus makin mengafirmasi bahwa Kebangkitan Yesus itu benar adanya, bukan hoax, bukan rekaan belaka. Tentang hal ini, silakan melihat Episode YouTube Peziarah Katolik: "Kebangkitan Yesus Itu Hoax?":



Nah, tetapi menariknya, di antara sekian banyak Saksi Kebangkitan Yesus itu, tidak terdapat Bunda Maria, Ibu Yesus sendiri. Padahal Bunda Maria telah setia mengikuti Yesus ketika Ia mengalami sengsara, bahkan mengikutiNya hingga ke Golgota dan menguburkanNya. Bunda Maria, pribadi yang setia pada Allah dan PutraNya sejak sebelum inkarnasi Yesus hingga titik terakhir kehidupan Yesus di dunia, malahan tidak mendapatkan tempat sebagai Saksi Kebangkitan Yesus.

Ada apakah gerangan? 

Apakah benar ini menjadi bukti bahwa Bunda Maria bukan siapa-siapa dalam Karya Penyelamatan Allah? 

Apakah ini menjadi tanda bahwa penghormatan terhadap Bunda Maria adalah sesuatu yang salah?

Sebelum terjebak pada berbagai spekulasi, mari kita lihat beberapa penjelasan berikut ini...


1. Alkitab Bukan Semata Kitab Sejarah dan Kronologis


Memang dalam Alkitab tidak ada bagian manapun yang mengatakan bahwa Yesus menampakkan diri kepada ibuNya setelah kebangkitanNya. Tetapi untuk memahami hal ini, kita perlu mengingat dan perlu kembali kepada beberapa hal mendasar, yakni bahwa Kitab Suci bukanlah semata-mata suatu kitab sejarah, atau kitab catatan kronologis belaka..


Nah, tentang kisah-kisah penampakan, kalau kita cermati, dalam Injil Yohanes ada kutipan berikut ini:


"Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini,

tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya."

(Yoh 20:30-31)


Jadi, kembali ingin menguatkan bahwa tujuan pencatatannya bukan soal historis kronologis semata, serta pemilihan saksi kebangkitan yang dicatat dalam Injil, khususnya di Injil Yohanes, ada tujuan tertentu.

Tidak semua yang terjadi dicatat dalam Kitab Suci (lih. Yoh. 21:25), oleh karena itu hanya karena tidak dicatat bukan berarti itu tidak terjadi.

Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu. (lih. Yoh 21:25)




Lalu, artinya Bunda Maria mengalami penampakan oleh Yesus apa enggak nih?

Terkait hal itu ada beberapa penjelasan:


1. Kesalehan Populer




Kesalehan populer telah lama berpendapat bahwa Yesus pasti menampakkan diri kepada ibunya. Kepercayaan populer telah menjelaskan mengapa hal itu tidak dicatat dalam Alkitab, yakni bahwa penampilan Yesus yang lain ditulis dan dipublikasikan sebagai bukti dari Kristus yang bangkit (seperti tadi disampaikan di atas), sedangkan penampakannya kepada ibuNya adalah penampakan yang tentunya personal dan bersumber pada relasi kasih antara Yesus dan Maria sebagai ibu dan Anak.


Beberapa hal yang memperkuat kesalehan populer itu adalah:

"tidak adanya Bunda Maria saat Minggu Paskah..."  


Kenapa Bunda Maria tidak pergi ke makam?  Mengapa makam sudah kosong? Ketika berita tentang kebangkitan Yesus menyebar di antara para pengikut-Nya, mengapa Bunda Maria tidak mengikuti mereka ke kubur? 

Dari situlah kesalehan populer mendasarkan pemahamannya bahwa Yesus pasti menampakkan diri kepada Bunda-Nya segera setelah kebangkitan-Nya.


2. Beberapa Pendapat dari Paus St. Yohanes Paulus II




Paus St. Yohanes Paulus II pada audiensi umum 21 Mei 1997, berkaitan dengan hal tersebut, menawarkan beberapa butir refleksinya:


1. Setelah Yesus dibaringkan di dalam kubur, Maria “sendirian yang tetap menghidupkan nyala api iman, mempersiapkan diri untuk menerima pengumuman kebangkitan yang penuh sukacita dan mencengangkan”. 


Injil menyebutkan berbagai penampakan Kristus yang bangkit, tetapi bukan pertemuan antara Yesus dan ibunya. Keheningan ini tidak boleh mengarah pada kesimpulan bahwa setelah Kebangkitan Kristus tidak menampakkan diri kepada Maria; melainkan mengundang kita untuk mencari alasan mengapa Penginjil membuat pilihan seperti itu.


2. Jika penulis Perjanjian Baru tidak berbicara tentang perjumpaan Bunda dengan Putranya yang telah bangkit, ini mungkin dapat dikaitkan dengan fakta bahwa saksi semacam itu akan dianggap terlalu bias oleh mereka yang menyangkal Kebangkitan Tuhan, dan karena itu mungkin tidak dimasukkan.



Dari sini Paus St. Yohanes Paulus II menambahkan pula:


"Bagaimana bisa Perawan yang Terberkati, yang hadir dalam komunitas pertama para murid (lih. Kis 1:14), dikecualikan dari orang-orang yang bertemu dengan Anak Ilahi-Nya setelah ia bangkit dari kematian?"




Lalu, Paus St. Yohanes Paulus II juga menambahkan terkait perempuan-perempuan yang datang ke kubur Yesus..


3. Sungguh, sah untuk berpikir bahwa Bunda mungkin adalah orang pertama yang kepadanya Yesus yang bangkit muncul. Tidak bisakah ketidakhadiran Maria dari kelompok perempuan yang pergi ke kuburan pada waktu fajar (lih. Mrk 16: 1; Mat 28: 1) menunjukkan bahwa ia telah bertemu Yesus?  Kesimpulan ini juga akan dikonfirmasikan oleh fakta bahwa saksi-saksi pertama tentang Kebangkitan, atas kehendak Yesus, adalah para wanita yang tetap setia di kaki Salib dan karenanya lebih tabah dalam iman.

Memang, Yang Bangkit mempercayakan kepada salah satu dari mereka, Maria Magdalena, pesan untuk disampaikan kepada para Rasul (lih. Yoh 20: 17-18). Mungkin fakta ini juga memungkinkan kita untuk berpikir bahwa Yesus pertama-tama menunjukkan diri-Nya kepada ibunya, yang paling setia dan mempertahankan imannya ketika diuji.

Terakhir, karakter unik dan khusus dari kehadiran Perawan Maria di Kalvari dan persatuannya yang sempurna dengan Sang Putra dalam penderitaan-Nya di Kayu Salib tampaknya mendalilkan suatu bagian yang sangat khusus di pihaknya dalam misteri Kebangkitan.





Tambahan lagi dari Paus St. Yohanes Paulus II:


4. Tampaknya masuk akal untuk berpikir bahwa Bunda Maria, sebagai gambar dan model Gereja yang menunggu Dia yang Bangkit dan bertemu dengannya dalam kelompok murid selama penampilan Paskah-Nya, telah mengadakan kontak pribadi dengan Putranya yang telah bangkit, sehingga ia  juga bisa menikmati kepenuhan sukacita Paskah.

Bunda Maria yang hadir di Kalvari pada Jumat Agung (lih. Yoh 19:25) dan di Ruang Atas pada Hari Pentakosta (lih. Kis 1:14), Perawan yang Terberkati juga mungkin adalah saksi istimewa Kebangkitan Kristus, melengkapi dengan cara ini partisipasinya dalam  semua momen penting dari misteri Paskah. Menyambut Yesus yang bangkit, Bunda Maria juga merupakan tanda dan antisipasi umat manusia, yang berharap untuk menggenapi pemenuhannya melalui kebangkitan orang mati.



 


3. Mari Ingat Pula Doa Ratu Surga!


Terakhir, mari kita ingat pula doa kita selama Masa Paskah: 


“Regina Caeli, laetare.  Alleluia!"  

"Ratu surga, bersukacitalah. Alleluia!" 



Dengan doa tersebut, kita juga diingatkan akan sukacita Bunda Maria pada Kebangkitan Yesus, memperpanjang pada waktu "bersukacita" bahwa Malaikat berbicara kepadanya pada Hari Kabar Sukacita, sehingga ia dapat menjadi penyebab "sukacita besar" bagi semua orang.




Nah, demikian Sobat Peziarah beberapa penjelasan yang bisa menjadi landasan iman kita bahwa Bunda Maria juga tentu mengalami penampakan akan Putranya yang bangkit, sebagaimana Saksi-Saksi Kebangkitan lainnya.


Mari wartakan sukacita kebangkitanNya, Sobat Peziarah!

Alleluia! Alleluia!


(wlt)

Comments

Popular posts from this blog

Misteri 153 Ikan dalam Penampakan Yesus

Ternyata Ini Lho 7 Hal di Balik Hari Komunikasi Sedunia oleh Gereja!

Mengenal Pesta Stigmata St. Fransiskus Asisi yang Dirayakan Hari Ini