Mencari Tuhan di Tengah Korona


Terima kasih karena telah mengguncang dan menunjukkan kepada kami,

bahwa kami tergantung pada sesuatu yang lebih besar dari apa yang kami pikirkan.

"supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah." (1 Kor 2:5)

Terima kasih karena telah membuat kami tersadar atas keistimewaan tempat yang kami tinggali – banyaknya jumlah toko, produk, kebebasan – dan menyadarinya apabila kami memperoleh itu semua secara cuma-cuma.

"Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma." (Mat 10:8)

Terima kasih karena membuat kami berhenti,

membuat kami dapat melihat betapa kami telah hilang karena dunia yang "begitu sibuk dengan hiruk pikuknya", hingga tidak memiliki waktu untuk hal-hal yang paling mendasar.

"Aku tahu bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka. Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah." (Pkh 3:12-13)

Melihat bahwa kami bertindak layaknya robot, berasumsi bahwa ini tidak akan pernah berubah – hubungan, keluarga, kerja, dan dunia.

"Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya." (Pkh 3:1)

Terima kasih karena mengizinkan kami mengesampingkan semua cerita omong kosong dan “masalah”, yang kami pikir sangat penting,

Dan menunjukkan apa yang sebenarnya harus kami pikirkan.

"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir." (Pkh 3:11)

Terima kasih karena telah menghentikan mobil, pesawat terbang, dan kereta api.

Bumi telah mengemis kepada kami untuk melihat kembali polusi yang telah kami ciptakan sangat lama, namun kami tidak mendengarkan.

"Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya. "Dan jadilah demikian. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam." Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu." (Kej 1:28-2:3)

Terima kasih untuk mendorong kepedulian kami terhadap orang lain dan mengapresiasi diri, kehidupan, dan kesehatan yang kami peroleh.

"Tiap-tiap makhluk yang hidup mengasihi yang serupa dengan dia, demikian pun manusia mengasihi sesamanya." (Sir 13:15)

Terima kasih untuk mengingatkan kami peduli terhadap kesehatan diri dengan paksaan yang diberikan sehingga membuat kami belajar dan berlatih, kami lupa bahwa tubuh kami adalah rumah.

Terima kasih karena telah memaksa kami tetap sadar dan berada, mengobservasi mengapa dan bagaimana kami menggunakan tubuh kami, berapa banyak air yang kami minum, dan apa yang kami makan.

"Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! (1 Kor 6: 19-20)

Terima kasih atas segala ketakutan bahwa ini telah menjadi penyakit global tetapi semua dari kami tidak mau menghadapinya.

Sekarang, kami harus menghadapinya.

Semua yang telah ditekan dan ditutupi dengan topeng selama ini, akhirnya telah keluar dan kami harus menghadapi kecemasan paling mendasar ini.

Pelajari bagaimana menerimanya dengan kasih dan melalui dukungan dari komunitas.

"Hati yang gembira adalah obat yang manjur.." (Ams 17:22)

Terima kasih telah mengambil alih pekerjaan kami, sehingga kami dapat berjalan lebih pelan dan berada.

"Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya." (Pkh 3:10)

Membangun evaluasi penuh terhadap kehidupan kami selama ini.

"Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat.." (Yeh 11:9)

Terima kasih karena menunjukkan bahwa perdamaian yang nyata dan tempat kekuatan bukanlah berada di luar, tetapi di dalam, berada di dalam sekali.

"Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti."(Yes 39:8)

Akhirnya, kami terpaksa mencari ke dalam diri kami masing-masing.

"Hikmat tinggal di dalam hati orang yang berpengertian.." (Ams 14:33)

Terima kasih sehingga kami mengerti apa yang dimaksud; bahwa kami semua saling terhubung.

Terima kasih karena membuat kami tersadar tentang apa yang seharusnya selama ini menjadi fokus kami,

Dan memberikan kesempatan kepada kami untuk menyebarkan lebih banyak kasih melalui dukungan.

"Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus." (Gal 6:2)

Terima kasih atas persatuan di antara kami semua, menunjukkan bahwa kasih dan keterhubungan adalah hal yang paling penting.

Terima kasih untuk sistem dan struktur yang mendukung kami untuk mengelola dunia yang sekarang.

"Hendaknya kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasih dalam hal saling membantu." (Ef 4:2)

Terima kasih kepada dokter dan suster yang berjuang sungguh luar biasa,

dan kami dapat mengandalkan mereka.

"Adakalanya kesehatan terletak di tangan tabib." (Sir 38:13)

Terima kasih atas spiritualitas dan penyadaran bahwa pekerjaan dan uang bukanlah segala.

Doa dan emosi dunia kami sama pentingnya dengan semua hal duniawi.


Terima kasih karena membuat kami melihat secara lebih luas dan melihat potret yang lebih besar dari semua ini.

Ini adalah situasi dramatis tetapi memaksa kami untuk melihat dunia dari perspektif yang lebih terintegrasi dan holistik.

Dan akhirnya, terima kasih karena telah mengatur ulang semua ini.

Kami tahu bahwa dunia harus berubah, dan tidak bisa berlanjut terus seperti dahulu.

Terima kasih karena telah menolong kami dengan cara mengacaukan semuanya dan memberikan kesempatan kepada kami untuk membangun dunia ini dari awal kembali – lebih bijak dan secara lebih sadar.

"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah." (Mat 5:3-9)

-

Virus ini adalah bagian dari kita.  Virus ini ada di antara kita, di dalam kita.  Ini menghubungkan kita semuanya – baik secara fisik ataupun secara emosional. Rasa syukur mendukung sistem imun tetapi juga mengizinkan kita melihat dari banyak perspektif. Terserah kepada kita, perspektif apa yang kita pilih. Tetapi yang terbaik, adalah untuk memiliki dan menerima semua perspektif yang ada.


Sumber:
Riya Sokol dari Elephant Journal (dikutip kembali oleh @williamcahyawan dan diolah kembali oleh @willemturpijn)


















Comments

Popular posts from this blog

Misteri 153 Ikan dalam Penampakan Yesus

Ternyata Ini Lho 7 Hal di Balik Hari Komunikasi Sedunia oleh Gereja!

Mengenal Pesta Stigmata St. Fransiskus Asisi yang Dirayakan Hari Ini