Orang Katolik Berdoa kepada Siapa?

Sebagai umat Katolik, kita tidak asing dengan beberapa doa. Seperti misalnya doa Rosario, doa Novena, dan doa-doa Katolik lainnya. Seringkali, kita kaitkan doa tersebut dengan Santo Santa tertentu. Jadi, kita sebenarnya  berdoa kepada Santo Santa atau kepada Allah? Dalam upaya menjawabnya, kita perlu membahas tentang berdoa lewat orang kudus. Dan oleh karena juga doa Rosario adalah bentuk devosi, maka kita juga perlu memahami apa itu devosi terlebih dahulu.


Arti Devosi

Devosi adalah doa tidak resmi yang diakui oleh Gereja Katolik sebagai relasi antara umat beriman dan Allah Tritunggal. Dikatakan tidak resmi karena devosi ini tidak diatur secara baku dalam Gereja terkait praktiknya. 

Tidak seperti Tata Perayaan Ekaristi yang harus dari A sampai Z mengikuti aturan yang sudah dibuat, dalam devosi, praktiknya akan lebih fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan umat beriman. 

Contohnya, ketika dalam Tata Perayaan Ekaristi, doa yang kita daraskan saat Konsekrasi dalam Ekaristi adalah Doa Syukur Agung, tidak boleh yang lain. Karena doa ini sudah diatur oleh Gereja dan tidak boleh diganti-ganti.

Lain halnya dengan devosi, sekalipun ada teksnya, kita bebas untuk berdoa dalam bentuk apapun. Kita punya kebebasan untuk berdoa sesuai kebutuhan kita.

Devosi Sebagai Bentuk Relasi Dengan Allah

Devosi punya bentuk yang sangat beragam dan seringkali diidentikkan dengan Santo Santa tertentu. Misalnya, Devosi Rosario Bunda Maria, Devosi Novena Santo Antonius dari Padua, Devosi Novena Santo Yakobus, dan masih banyak lagi.

Kembali ke pertanyaan di awal. Saat kita berdoa Rosario, saat kita berdoa Novena, saat kita ber-Devosi, sebenarnya kita berdoa pada siapa. Walaupun doa-doa ini seringkali diidentikkan kepada Santo-Santa, tetapi sejatinya devosi ini tetap kita tunjukkan kepada Allah.

Seperti penjelasan di awal, bahwa devosi adalah bentuk relasi umat beriman dengan Allah Tritunggal. Jadi, muara dari Devosi yang kita lakukan adalah tetap kepada Allah, bukan kepada Santo-Santa.

Faktanya, bukan Santo-Santa yang menyelamatkan kita. Tetapi, Allah yang Maharahim, yang dengan kemurahan hati-Nya akan menyelamatkan kita. Santo-Santa sebagai orang-orang yang kita percaya sudah dekat dengan Allah di surga, bertugas untuk mengantarkan doa-doa kita ini kepada Allah.

Praktik Berdoa Lewat Santo-Santa sebagai Perantara

Praktik berdoa lewat bantuan kepada Santo-Santa ini, sama saja dengan praktik kita meminta doa kepada teman atau kerabat. Bedanya, apabila teman-teman kita masih ada di dunia bersama kita, Santo-Santa sudah berada di surga, bersama-sama dengan Allah.

Kita percaya bahwa mereka adalah golongan orang-orang benar, yang dalam Alkitab dikatakan:


“Doa orang-orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” (Yakobus 5:16).

Jadi kesimpulannya, kita ber-Devosi membangun relasi dengan Allah. Sekalipun dikaitkan dengan Santo-Santa, mereka hanya bertugas membantu mendoakan, bukan mengabulkan permintaan kita.



Sumber: 
"Orang Katolik Berdoa Kepada Siapa?" oleh YouTube Katolik Media (verbatim oleh @williamcahyawan dan editor oleh @willemturpijn) 


Comments

Popular posts from this blog

Misteri 153 Ikan dalam Penampakan Yesus

Ternyata Ini Lho 7 Hal di Balik Hari Komunikasi Sedunia oleh Gereja!

Mengenal Pesta Stigmata St. Fransiskus Asisi yang Dirayakan Hari Ini